Selasa, 26 Juli 2016

Pendatang Haram (Imigran Gelap) berperilaku buruk dan di Luar batas, Pemerintah dituntut bertindak

Keberadaan ribuan imigran pencari suaka politik di Kota Medan kini mulai dikeluhkan karena sangat meresahkan penduduk medan terutama masyarakat sekitar tempat pengungsian.  Mereka kini sudah ada yang secara terbuka membuka usaha tanpa izin, mulai dari jualan makanan, usaha loundry hingga showroom.
Selain itu, para imigran yang berasal dari sejumlah negara berkonflik itu bebas mengendarai kendaraan tanpa SIM dan tidak memakai helm.

Senin, 25 Juli 2016

Dipaksa Masuk Islam supaya Naik Kelas, Zulfa akhirnya tinggal Kelas

Seorang anak sekolah SMK Negeri 7 Semarang bernama Zulfa Nur Rahman diminta membuat surat pernyataan yang isinya kalau ingin naik kelas maka ia harus mau berpindah ke agama Islam. Ia adalah seorang anak pengikut penghayat kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki KTP (-) dan ayahnya bernama Taswidi.

Dipaksa Masuk Islam supaya Naik Kelas, Zulfa akhirnya tinggal Kelas

Seorang anak sekolah SMK Negeri 7 Semarang bernama Zulfa Nur Rahman diminta membuat surat pernyataan yang isinya kalau ingin naik kelas maka ia harus mau berpindah ke agama Islam. Ia adalah seorang anak pengikut penghayat kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki KTP (-) dan ayahnya bernama Taswidi.

Rabu, 20 Juli 2016

Perilaku Pendatang Haram (Imigran Gelap) di Kota Medan SUMUT dapat uang 1,5Jt/bln sampai jadi Gigolo

Kehidupan di Kota Medan Sumatera utara secara perlahan berubah dengan perilaku para Pendatang Haram atau Imigran Gelap yang semakin meraja lela tanpa ada kontrol dari pemerintah setempat. 
Kota Medan semakin banyak dihuni pendatang haram alias imigran gelap.
Ironisnya mereka hidup lebih mewah dari warga Medan itu sendiri. Selain dapat fasilitas, ternyata mereka pun bisa menjual diri sebagai gigolo.
Ya, hari demi hari tingkah imigran di Kota Medan makin tak terkendali. Imigran gelap pencari suaka kian meresahkan.