Minggu, 06 Desember 2015

Halal atau Haram : Perdebatan mengucapkan 'Selamat Natal' yang tak kunjung usai setiap tahun.

"Selamat Hari Natal"
Mendengar ucapan tersebut kita pasti sudah hapal dan tau bahwa Kalimat tersebut menandakan sesuatu, bagi umat Kristen itu adalah merupakan perayaan besar yang setiap tahunnya selalu dinanti-nantikan.
Nataladalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari Kelahiran Yesus Kristus.

Bagi umat Kristen Natal adalah sangat penting, karena natal bukan sekedar perayaan tapi lebih daripada itu adalah Kelahiran sang Juruselamat umat manusia ke dunia ini untuk menyelamatkan umatNya dari Dosa. Karena tanpa Juruselamat manusia tidak bisa selamat dari Dosa yang telat menjerat manusia semenjak masih dalam kandungan, karena pada hakikatnya upah dosa ialah maut (kematian kekal selamanya di neraka).

Dengan merayakan natal kita mengingat kembali bahwa kita memiliki seorang Pribadi yang memiliki kuasa menyelamatkan, membebaskan dan memerdekakan kita dari segala belenggu dosa yang mengikat kita.

Tapi bagi sebagian orang Natal adalah Haram, ya haram karena menurut mereka itu akan mengubah aqidah yang mereka pegang. Bahkan sangking haramnya mengucapkan Selamat Natal saja tidak boleh, dilarang apalagi mengikuti perayaan natal. Bagi kelompok atau orang-orang yang meng-haramkan Natal ini selalu berteriak-teriak disetiap penghujung akhir tahun bahkan setiap tahun selalu bertebaran selebaran-selebaran bahkan spanduk-spanduk yang dipajang di pinggir jalan yang isinya meng-haramkan Natal, bahkan terkadang spanduk tersebut berisi ajakan buat umat untuk meng-haramkan natal.

Bahkan kelompok ini terkadang mengadakan konvoi-konvoi untuk mensosialisasikan pengharaman ucapan natal, hal seperti ini sangat mudah ditemukan diseluruh penjuru nusantara. Seperti contoh yang terjadi di Mojokerto ini 12 orang dari Jamaah Ansharusy syariah (JAS) organisasi pecahan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abubakar Baasyir ini ditangkap oleh polisi saat hendak menyebarkan selebaran dan pamflet anti natal bagi umat muslim di Mojokerto. Demo Penolakan juga terjadi di Yogyakarta yang mengakibatkan kemacetan jalan raya.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar